siapa yang mengeluarkan teori out of africa dan out of taiwan
Sejarah
tri388
Pertanyaan
siapa yang mengeluarkan teori out of africa dan out of taiwan
1 Jawaban
-
1. Jawaban Lindagustin240
Out of Africa merupakan sebuah teori yang menyakini bahwa cikal bakal manusia modern (Homo sapiens) di seluruh dunia berasal dari Afrika. Teori Out of Africa hingga kini masih diterima secara luas oleh para ahli paleoantropologi dan arkeologi di seluruh dunia. Out of Africa merupakan sebuah teori yang sangat mungkin dan relevan untuk menjelaskan mengapa spesies manusia di seluruh dunia memiliki kode DNA yang sama.
Makhluk hidup yang memiliki kode DNA yang sama, memungkingkan untuk dapat saling membuahi dan memiliki keturunan. Dengan demikian, manusia dari Ras Mongoloid (yang banyak terdapat di Asia) dapat memiliki keturunan dari perkawinan dengan manusia Ras Kaukasoid (yang banyak terdapat di Eropa). Teori Out of Africa pula yang dapat dengan relevan menjelaskan bahwa manusia modern bukanlah kelanjutan evolusi dari kera berjalan tegak walaupun mereka memiliki kekerabatan yang dekat dengan manusia.
Teori Evolusi Darwin dan Out of Africa
Perkembangan teori Out of Africa bermula di awal abad 19. Terjadi perdebatan di antara para ilmuwan antropologi tentang beberapa konsep perkembangan manusia. Ilmu antropologi merupakan salah satu ilmu yang mulai berkembang secara signifikan di awal abad 17, seiring dengan kebangkitan dan eksplorasi benua-benua baru oleh orang-orang Eropa.
Di benua-benua baru, orang Eropa banyak mendapati keragaman hayati maupun keragaman kebudayaan. Ilmu lain yang turut berkembang adalah biologi dan arkeologi. Melalui ketiga ilmu inilah, bayangan orang Eropa tentang makhluk-makhluk aneh di seberang lautan yang telah menjadi mitos selama berabad-abad berangsur-angsur hilang.
Pada 1871, Charles Darwin pernah memublikasikan gagasannya tentang monogenesis dalam The Descent of Man, and Selection in Relation to Sex. Buku tersebut merupakan buku kedua Darwin tentang teori evolusi. Buku pertama adalah The Origin of Species yang terbit pada tahun 1859. The Descent of Man merupakan buku yang membahas lebih dalam tentang evolusi manusia, termasuk di dalamnya perkembangan psikologi manusia, perkembangan perilaku, keragaman ras manusia, perbedaan sekskualitas, peran wanita yang lebih dominan dalam pemilihan pasangan, dan hubungan antara teori evolusi dengan kehidupan sosial.
Darwin berpendapat bahwa manusia merupakan perkembangan dari hewan yang lain (dalam klasifikasi makhluk hidup, manusia masuk dalam Kerajaan/Kingdom Hewan). Darwin membandingkan struktur anatomi hewan dengan struktur anatomi tubuh manusia. Pengamatan Darwin dimulai dari saat struktur tubuh masih berwujud embrio. Walaupun demikian, cara penelitiaan dan pendapat Darwin ini mendapat tentangan dari Russel Walace, seseorang yang justru membantu Darwin dalam penyusunan buku The Origin of Species.
Dalam buku The Descent of Man, Darwin berspekulasi bahwa manusia diturunkan dari kera yang masih memiliki otak kecil, namun sudah dapat berjalan tegak. Tangan dari kera kecil tersebut telah dapat digunakan untuk keperluan selain berjalan. Dalam pikiran Darwin, kera yang dimaksud mungkin berasal dari Afrika.
Mengapa kera Afrika? Ternyata, objek penelitian Darwin adalah kera Afrika (mungkin simpanse/Pan sp) yang berada di Kebun Binatang London. Dari pengamatan terhadap kera Afrika, Darwin beranggapan bahwa mungkin sekali nenek moyang manusia modern berasal dari Afrika mengingat di Afrika terdapat simpanse dan gorila, dua hewan yang memiliki kekerabatan sangat dekat dengan manusia modern. Anggapan ini merupakan lanjutan dari teori evolusinya, yang menyatakan bahwa mungkin sekali suatu spesies yang masih hidup di suatu wilayah (terutama dari kelas Mamalia) memiliki kekerabatan yang dekat dengan salah satu spesies yang berevolusi di wilayah tersebut.
Ernst Haeckel, seorang ahli biologi Jerman ternyata tidak sependapat dengan Darwin. Haeckel berpendapat justru perilaku manusia lebih erat dengan primata dari Asia Tenggara (mungkin orang utan/Pongo sp). Pendapat Haeckel ini memang menarik karena hubungan kekerabatan manusia (Homo sapiesns) dengan orang utan ternyata tidak jauh. Manusia dan orang utan masih satu famili Hominidae. Kode DNA keduanya pun memiliki tingkat kesamaan hingga 96,4%. Demikian dengan simpanse yang masih termasuk dalam famili Hominidae dan memiliki tingkat kesamaan kode DNA dengan manusia hingga 94%.
Out of Africa merupakan istilah yang dikemukakan oleh Darwin berdasarkan hasil pengamatannya terhadap kera Afrika. Teori evolusi memang dapat diterima oleh banyak ilmuwan, namun konsep evolusi manusia dan konsep Out of Africa yang dicetuskan darwin masih sangat spekulatif. Kerangka yang telah ditemukan saat The Descent of Man terbit adalah kerangka Neandethal dari Eropa (tahun 1856, ditemukan di Jerman oleh Johan Carl Fuhlott). Konsep Out of Africa perlahan mulai menguat ketika beberapa temuan kerangka manusia purba ditemukan di wilayah Afrika beberapa puluh tahun kemudian.