Sejarah

Pertanyaan

Bagaimana kegiatan ekspor impor kerajaan islam di maluku utara

1 Jawaban

  • Kelas: XI
    Mata pelajaran: IPS/Sejarah
    Materi: Masuknya Bangsa Barat Ke Indonesia

    Kata kunci: Ternate, Tidore

    Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:

     

    Jawaban pendek:

     

    Kegiatan ekspor impor kerajaan Islam di Maluku Utara dilakukan oleh kesultanan Ternate dan Tidore, yang mengekspor rempah-rempah endemik yang hanya tumbuh di kepulauan Maluku, yaitu cengkeh dan pala.

     

    Jawaban panjang:

     

    Kepulauan Maluku merupakan habitat asal dua jenis tanaman rempah-rempah yang sangat penting, yaitu cengkeh (Syzygium aromaticum) dan pala (Myristica fragrans). Kedua rempah-rempah ini sangat berharga, karena memiliki kegunaan sebagai bumbu penyedap dan obat-obatan, dan karena keduanya hanya tumbuh di pulau-pulau kecil di Maluku.

     

    Sebelum masa penjajahan, kendali atas perdagangan rempah-rempah dipegang oleh kerajaan Ternate dan Tidore. Kedua kerajaan ini berbasis di pulau kecil di lepas pantai pulau Halmahera, yaitu pulau Ternate dan pulau Tidore. Keduanya memimpin persekutuan dagang yang saling bersaing bersaing, Uli Siwa yang dipimpin oleh Tidore dan Uli Lima yang dipimpin oleh Ternate.

     

    Karena pentingnya rempah-rempah ini, kedua kesultanan ini menjadi pusat perdagangan penting. Kerajaan Ternate dan Tidore banyak disinggahi oleh para pedagang baik asing maupun Nusantara seperti dari Jawa, Malaka, dan Sumatera, maupun dari luar negeri seperti dari Cina, Arab, Persia, dan Turki.

     

    Para pedagang ini datang untuk membeli rempah-rempah dan juga untuk menjual barang dagangan seperti beras, kain tenun, gading, perak, manik-manik, dan keramik. Para pedagang Maluku juga sudah sering mengunjungi Bandar-bandar perdagangan di Surabaya, Gresik dan Tuban untuk berdagang.

     

     

Pertanyaan Lainnya