B. Arab

Pertanyaan

Apakah yang dimaksud riwayat annas bin malik berbunyi kemiskinan hampir dapat menjadikan seseorang menjadi kapir

2 Jawaban

  • kemiskinan dapat menjadikan orang menjadi kufur, karena kemiskinan dapat membuat orang putus asa dalam hidup disebabkan kekurangan sehari-hari dan kemiskinan dapat membuat orang menjadi tidak mempercayai adanya tuhan. Sekarang sudah banyak muncul, karena kemiskinan orang jadi putus asa dan bersekutu dengan setan (pesugihan).
    Oleh sebab itu hadist yang pernah mengatakan bahwa orang miskin perhitungan amalnya lebih mudah dari orang kaya, dan saat memasuki pintu surga orang miskin akan dipersilahkan lebih dulu masuk surga dan saat memasuki pintu neraka orang miskin akan masuk paling terakhir.
    #semogabermanfaat

  • Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Telah terjadi perbedaan pendapat di kalangan kebanyakan (ulama) jaman sekarang tentang siapakah yang lebih utama: orang kaya yang bersyukur atau orang miskin yang bersabar? Sebagian dari para ulama dan ahli ibadah menguatkan pendapat pertama (orang kaya yang bersyukur lebih utama), sementara ulama dan ahli ibadah yang lain menguatkan pendapat kedua (orang miskin yang bersabar lebih utama). Kedua pendapat ini (juga) dinukil dari Imam Ahamad.

    Adapun para Sahabat dan Tabi’in , maka tidak ada satupun nukilan dari mereka (tentang) keutamaan salah satu dari dua golongan tersebut dibanding yang lain.

    Sekelompok ulama lainnya berkata: “Masing-masing dari keduanya tidak ada yang lebih utama dibanding yang lain kecuali dengan ketakwaan. Maka yang paling kuat iman dan takwanya itulah yang paling utama, kalau iman dan takwa keduanya sama maka keutamaan keduanya pun sama.

    Inilah pendapat yang paling benar, karena dalil-dalil dari al-Qur-an dan hadits Nabi menunjukkan (bahwa) keutamaan (manusia di sisi Allah dicapai) dengan keimanan dan ketakwaan. Allah berfirman:

    {إِنْ يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ أَوْلَى بِهِمَا}

    “Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu (keadaan) keduanya” (QS an-Nisaa’: 135).

Pertanyaan Lainnya